7 Tips Menulis Novel
Sebuah novel adalah karangan fiksi dari cerita naratif. Novel yang baik menunjukkan kenyataan, bahkan terkadang lebih luas lagi cakupannya, sehingga pembaca bisa menemukan kebenaran dan rasa kemanusiaan di dunia ciptaan novel tersebut. Tidak peduli jenis novel apa yang ingin Anda tulis – sastra atau komersial, roman atau sains fiksi, peperangan epik atau drama keluarga – Anda akan membutuhkan energi kreatif tanpa batas dan komitmen untuk menyelesaikan draf novel, revisi, dan proses penyuntingannya.
1. Carilah inspirasi. Menulis novel adalah proses yang kreatif, dan Anda tidak akan pernah tahu kapan ide bagus akan datang. Bawalah buku catatan dan pena sehingga Anda dapat menuliskan ide-ide ke mana pun Anda pergi. Anda mungkin akan merasa terinspirasi oleh sesuatu yang Anda dengar di pagi hari, atau saat melamun di kedai kopi. Anda tidak akan pernah tahu kapan Anda akan mendapat inspirasi, jadi bukalah mata dan telinga ke mana pun Anda pergi.- Untuk menjadi seorang penulis, Anda membutuhkan inspirasi yang konstan. Terkadang, penulis mengalami kesulitan mencari ide. Masalah ini dialami oleh semua penulis, dan cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mencari inspirasi.
- Inspirasi tidak hanya datang dalam bentuk buku, tetapi bisa juga dalam bentuk acara TV, film, atau bahkan kegiatan jalan-jalan ke pameran atau galeri seni. Inspirasi akan datang dalam jumlah tak terbatas!
- Gunakan buku catatan Anda untuk menulis potongan, paragraf, atau bahkan kalimat yang akan menjadi bagian dari cerita lengkapmu.
- Pikirkan tentang cerita-cerita yang pernah Anda dengar – cerita-cerita yang diturunkan dari nenek buyut Anda, cerita yang membuat Anda tertarik pada berita, atau bahkan cerita hantu dari masa kecil yang terus membayangi Anda
- Pertimbangkan momen dari masa kecil atau masa lalu yang Anda ingat, baik berupa kematian misterius seorang wanita di kota Anda, obsesi tetangga tua Anda dengan penyelidikan hewan peliharaan, atau perjalanan ke London yang tidak bisa Anda lupakan. Misalnya, adegan es di "One Hundred Years of Solitude". Adegan ini merupakan pengalaman yang dialami oleh si penulisnya sendiri ketika ia masih kecil.
- Orang-orang mengatakan Anda seharusnya "menulis apa yang Anda tahu." Yang lain percaya kalau Anda harus "menulis apa yang Anda tidak tahu tentang apa yang Anda tahu." Pikirkan sesuatu dari hidup Anda yang menginspirasi, mengganggu, atau menggelitik – bagaimana Anda bisa menggali topik ini lebih dalam di sebuah novel?
- Novel sastra, yang ditujukan untuk tujuan seni, lengkap dengan tema yang dalam, penuh simbol, dan kompleks. Bacalah karangan klasik milik penulis novel ternama dan gunakan daftar yang membantu seperti The Guardian's "100 Novel Terbaik Sepanjang Masa ".
- Novel komersial, yang ditujukan untuk menghibur pembaca dan dijual dalam jumlah salinan yang tinggi. Novel ini terbagi dalam banyak "genre", termasuk fiksi ilmiah, misteri, "thriller", fantasi, roman, dan sejarah fiksi. Banyak novel dalam "genre" ini yang dapat ditebak dan ditulis dalam seri yang panjang.
- Ada banyak gabungan antara novel sastra dan komersial. Banyak penulis fiksi ilmiah, fantasi, "thriller", dan yang lain membuat novel dengan kompleks dan penuh makna seperti penulis sastra. Hanya karena sebuah novel tidak terjual dengan laris bukan berarti novel itu bukan hasil seni.
- Apa pun "genre" yang Anda sukai atau Anda pilih, Anda harus membaca novel-novel dengan "genre" itu sebanyak-banyaknya kalau Anda belum membaca. Ini akan memberikanmu pemahaman yang lebih baik tentang tradisi yang akan Anda tulis – dan bagaimana Anda bisa menambahkan atau menantang tradisi tersebut.
- Bagian dari riset (lihat lebih lanjut di bagian bawah untuk mempelajari cara melakukan riset) berarti Anda harus membaca novel-novel lain dengan genre atau tradisi yang sama dengan novel yang akan Anda tuliskan. Bagaimana novel Anda akan berbeda dari novel-novel ini?
- Apakah "latar belakang"nya adalah tempat-tempat yang familiar denganmu di kehidupan nyata?
- Apakah "latar belakang"nya akan berada di masa sekarang, atau waktu yang lain?
- Apakah "latar belakang"nya akan berada di bumi, atau tempat lain yang fantasi?
- Apakah "latar belakang"nya akan fokus pada satu kota atau lingkungan, atau lokasi yang lebih luas?
- Apakah"latar belakang"nya akan berlangsung selama sebulan, setahun, atau sepuluh tahun?
- Apakah dunia ciptaan Anda akan berada dalam bayang-bayang, ataukah penuh optimisme?
- Karakter protagonis dan lainnya tidak harus disukai banyak orang, tetapi harus menarik. Misalnya Lolita di Humbert. Anda boleh membuat karakter protagonis yang dibenci banyak orang, asalkan karakter tersebut tetap menarik.
- Novel Anda juga tidak harus hanya memiliki satu protagonis. Anda bisa memiliki banyak karakter yang melibatkan pembaca, dan bahkan dapat menceritakan cerita dari banyak pandangan.
- Dunia Anda juga harus dihuni oleh karakter-karakter lain. Pikirkan siapa yang akan berinteraksi dengan karakter protagonis Anda, entah sebagai teman atau lawan.
- Anda tidak harus benar-benar tahu siapa yang akan menghuni novel Anda ebelum Anda mulai. Seiring Anda menulis, Anda mungkin menemukan bahwa karakter protagonis Anda mungkin adalah karakter figuran yang Anda ciptakan, atau Anda mungkin menemukan karakter baru muncul di bagian yang tak Anda sangka.
- Banyak penulis novel mendeskripsikan pemikiran karakter mereka sebagai orang yang sesungguhnya, menanyakan pada mereka apa yang akan dilakukan karakter tersebut dalam situasi tertentu dan melakukan yang terbaik untuk "mempertahankan" karakter itu. Karakter Anda harus benar-benar dikembangkan dalam pikiran sehingga terasa alami, untuk membantu Anda mengatur dunia fantasi di dalam novel.
- Tidak ada formula khusus untuk membuat jalan cerita novel yang sempurna. Meskipun pendekatan yang tradisional adalah dengan meningkatkan ketegangan (membangun detail dan ketegangan dalam cerita), masalah (krisis utama dalam novel), dan penyelesaian (hasil akhir dari krisis); ini bukan satu-satunya cara.
- Anda bisa memulai dengan konflik utama dan mundur ke belakang untuk menunjukkan mengapa konflik ini penting. Misalnya, seorang perempuan pulang ke rumah untuk menghadiri pemakaman ayahnya, dan pembaca mungkin tidak tahu kalau adegan ini akan segera memicu sebuah konflik utama.
- Novel Anda juga tidak harus benar-benar "menyelesaikan" konflik. Anda boleh meninggalkan akhir yang belum selesai dan menggantung.
- Novel Anda juga tidak harus linier. Bisa dimulai dari masa sekarang, mundur ke masa lalu dan maju antara masa lalu dan masa sekarang, atau bahkan dimulai dari masa lalu dan melompat dua puluh tahun ke depan – lakukan apa pun yang terbaik untuk menceritakan cerita "Anda". Contoh novel yang tidak linier adalah Hopscotch karangan Julio Cortázar.
- Bacalah beberapa novel favorit Anda dan ikuti alur ceritanya. Lihat bagaimana novel itu disusun. Susunannya mungkin akan lebih menarik jika novelnya tidak linier.
- Anda tidak harus menentukan sudut pandang novel sebelum menulis kalimat pertama. Malahan, Anda mungkin menulis bab pertama – atau seluruh draf novel pertama Anda – sebelum memiliki ide bagus mengenai sudut pandang orang pertama atau ketiga yang lebih tepat.
- Tidak ada peraturan baku untuk mewajibkan sudut pandang yang lebih baik digunakan untuk tipe novel tertentu. Akan tetapi, kalau Anda menulis novel panorama dengan banyak karakter, orang ketiga dapat membantu Anda mengatur semua karakter yang akan memopulerkan novel Anda.
- Kalau Anda terlalu memikirkan detail sebelum menulis draf, Anda mungkin akan mengurangi kreativitas diri sendiri.
4 Tips Membuat Draf Novel
Sumber :
https://id.wikihow.com/Menulis-Novel
Label: 7 Tips Menulis Novel, Artikel
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda