Sabtu, 29 Desember 2018

Cara Terbaik Memilih Penerbit Buku

Menerbitkan buku adalah impian setiap penulis, apalagi dapat setiap karya tulisnya dapat terpajang di rak-rak buku di seluruh Indonesia. Tentu membuat kalian sangat bangga dengan prestasi seperti itu. Nah, kali ini kami akan memberikan cara terbaik memilih penerbit buku yang dapat menjadi media partner anda. Sebab, kalian terlebih dahulu wajib mengetahui beberapa hal dalam memilih penerbit buku berdasarkan espektasi anda. Jangan asal pilih, entah bikin nyesek loh!

Apa target anda menerbitkan buku?

Setiap penulis tentu memiliki target dalam menerbitkan buku. Tentu setiap penulis target dasarnya adalah ingin berbagi ilmu pengetahuan. Iya kan? tapi ada target yang lebih general yaitu ada yang target ingin menjadi penulis terkenal dan tentu ada yang memiliki target menjadi kaya dari menulis.

Sahabat literasi, sebagai penulis tentu kita harus cerdas. Nah, cerdas tahap pertama adalah memiliki target. Mengapa demikian? Sebab inilah yang nantinya akan mengarahkan anda dalam memilih penerbit buku yang sesuai dengan target anda.

Jika kalian memilih menjadi penulis terkenal, awali langkah anda menerbitkan buku di penerbit mayor alias penerbit konvensional seperti Gramedia, Elex Media, Mizan, Erlangga dan sebagainya. 

Kelebihan penerbit mayor :
  1. Memiliki market yang luas se Indonesia
  2. Memiliki relasi yang besar
  3. Peluang menjadi penulis terkenal lebih besar
Kekurangan penerbit mayor :
  1. Selektif dan subjektif memilih naskah. Setiap penerbit mayor memiliki kriteria sendiri dalam menentukan naskah buku penulis. Tentu ini tidak bersifat general yah, tetapi banyak penerbit mayor utamanya lebih memilih penulis yang memiliki track record atau nilai jual buku yang berpotensi lebih besar. Urusan kualitas naskah menjadi soal kedua. Sebab wajar saja penerbit mayor seperti itu, mereka tentu tidak ingin rugi.
  2. Royalty penulis sangat miris, hanya 8% - 15% saja dari tiap penjualan.
  3. Hak cetak, menerbitkan maupun hak cipta terikat kontrak.
Simulasi menerbitkan buku di penerbit mayor :
Penerbit menerbitkan 1.000 eks buku penulis
Biaya produksi Rp.15.000/eks x 1000eks = Rp.15.000.000
Biaya penjualan Rp.50.000/eks x 1000eks = Rp.50.000.000
Royalty penulis yaitu 10% dari hasil penjualan = Rp.5.000.000

Keterangan :

Penulis tidak mengeluarkan biaya sepersenpun, sebab penerbit yang membiayai penuh biaya produksi buku sebesar Rp.15.000.000 untuk 1.000eks buku dan menjual bukunya dengan harga Rp.50.000. dan semuanya ludes terjual.
Bayangkan, berapa pendapatan bersih si penulis?
Penulis hanya mendapatkan 10% dari hasil penjualan yaitu Rp.5.000.000 Miris yah...

Nah, bagaimana jika anda memilih target ingin kaya dari menulis?

Tentu istilah kaya menjadi penulis adalah yang banyak orang menganggapnya adalah hiperbola. Tetapi, bukan tidak mungkin mimpi tersebut menjadi kenyataan jika kita serius menggeluti dunia kepenulisan, contohnya Dee Lestari, Novelis terkenal dan terkaya yang mengawali kariernya dari penerbit indie. Salah satu langkah strategisnya adalah menerbitkan buku secara self publishing atau istilah lainnya menerbitkan secara mandiri dengan mencari penerbit indie yang memiliki visi sama dengan anda.

1 dekade terakhir, penerbit indie terus tumbuh karena banyak penulis lebih merasa nyaman dan diuntungkan dari segi hasil penjualan buku. Nas Media Pustaka adalah satu di antara sekian penerbit indie yang telah menerbitkan ratusan judul buku dari berbagai penulis yang berasal dari Indonesia Timur, diantaranya penulis dari Makassar, Kendari, Palu, Gorontalo, Manado, Mamuju, Ambon, Ternate, Sorong, Manokwari, Jayapura, Samarinda, Balikpapan, dan penulis dari berbagai daerah lainnya.

Kelebihan Penerbit Indie :
  1. Penulis bebas menentukan model pemasaran dan penjualan buku
  2. 100% keuntungan penjualan milik penulis
  3. Naskah tidak melalui proses seleksi naskah yang rumit
  4. Hak Cipta tetap di tangan penulis
  5. Tidak memiliki keterikatan kontrak dengan penerbit
Kekurangan Penerbit Indie :
  1. Penulis harus mengeluarkan budget untuk setiap biaya produksi buku
  2. Penulis harus membangun relasi dalam memasarkan buku
Simulasi menerbitkan buku di penerbit indie :
Penulis menerbitkan 1.000 eks buku
Biaya produksi Rp.15.000/eks x 1000eks = Rp.15.000.000
Biaya Penjualan Rp.50.000/eks x 1000eks = Rp.50.000.000

Keterangan :

Penulis membiayai tiap proses produksi buku dan harus mengeluarkan budget Rp.15.000.000 untuk 1.000eks buku dan menjual bukunya dengan harga Rp.50.000. dan semuanya ludes terjual.
Bayangkan, berapa pendapatan bersih si penulis?
Rp.35.000.000 Wowww...
Sekian yang dapat kami bagi untuk sahabat sekalian, semoga bermanfaat. Kesimpulannya Penerbit Mayor maupun Penerbit Indie memiliki kelebihan dan kekurangan, dalam pilihan seorang penulislah yang harus cerdas.

Wassalam

Label: , , , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda