Kamis, 10 Januari 2019

4 Tips Membuat Draf Novel

Sebuah novel adalah karangan fiksi dari cerita naratif. Novel yang baik menunjukkan kenyataan, bahkan terkadang lebih luas lagi cakupannya, sehingga pembaca bisa menemukan kebenaran dan rasa kemanusiaan di dunia ciptaan novel tersebut. Tidak peduli jenis novel apa yang ingin Anda tulis – sastra atau komersial, roman atau sains fiksi, peperangan epik atau drama keluarga – Anda akan membutuhkan energi kreatif tanpa batas dan komitmen untuk menyelesaikan draf novel, revisi, dan proses penyuntingannya.

1. Pertimbangkan untuk membuat garis besar cerita. Setiap penulis novel memiliki cara yang berbeda untuk memulai sebuah novel. Membuat garis besar cerita merupakan cara yang baik untuk menuliskan ide-ide dan memberikan tujuan kecil untuk menyelesaikannya, sembari mengejar tujuan yang lebih besar, yaitu menulis seluruh buku. Tetapi, kalau Anda menulis dari keputusasaan, dan tidak punya detail apa pun – benar-benar kosong – dan sudah merasa "putus asa", mungkin Anda harus mencari inspirasi dan menulis apa pun yang terasa benar sampai Anda menemukan sesuatu yang menarik bagi diri Anda.
  • Garis besar cerita Anda tidak harus linier. Anda dapat membuat sketsa pendek untuk setiap bagian karakter, atau membuat diagram Venn yang menunjukkan bagaimana cerita setiap karakter akan berhubungan.
  • Setelah Anda membuat garis besar cerita, jangan mencoba untuk mengikutinya dengan sama persis. Poinnya adalah melompatlah ke proses menulis dengan representasi visual yang menggambarkan cerita yang mungkin akan terjadi. Hal ini akan berubah saat Anda mulai menulis.
  • Terkadang, sebuah garis besar cerita dapat "lebih" membantu setelah Anda melengkapi satu atau dua draf novel. Ini dapat membantu Anda memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai susunan novel dan melihat mana yang pas dan tidak pas, atau bagian mana yang harus dikembangkan atau dikurangi.
2. Temukan rutinitas menulis untuk diri sendiri. Untuk melengkapi draf pertama, Anda harus menemukan waktu dan tempat yang kondusif untuk mencapai tujuan. Anda bisa menulis di waktu yang sama setiap pagi atau sore, menulis apa pun yang muncul sepanjang hari, atau menulis selama tiga hari seminggu. Apa pun rutinitas Anda, jangan hanya menulis saat Anda terinspirasi – paham ini hanyalah sebuah mitos. Anda harus menjadikan menulis seperti pekerjaan nyata dan dilakukan dengan rutin, entah Anda sedang "merasa" ingin menulis di hari tertentu atau tidak.
  • Buatlah ruangan menulis untuk membantu Anda menulis secara rutin. Temukan tempat yang nyaman, yang bisa membuat Anda santai. Pastikan tempat ini juga bebas dari gangguan. Gunakan kursi yang bagus, yang tidak akan membuat Anda sakit punggung setelah berjam-jam duduk dan menulis. Anda tidak akan bisa menulis buku dalam waktu satu jam; tetapi bisa berbulan-bulan, jadi lindungi punggung Anda.
  • Rutinitas juga meliputi makanan yang perlu Anda makan dan minum sebelum atau selama waktu menulis yang ditentukan. Apakah kopi membuatmu lebih bangun dan sadar, atau terlalu gelisah untuk lebih produktif? Apakah makan pagi yang banyak membuat Anda bertenaga, atau malah malas?
3. Lakukan penelitian. Jumlah penelitian yang perlu Anda lakukan tergantung novel yang Anda tulis. Pastikan untuk mengetahui, meneliti, dan mempelajari sebanyak-banyaknya mengenai "latar belakang" novel Anda (seperti budaya karakter, tempat dia berada, periode waktunya, dan lain-lain). Penelitian yang perlu Anda lakukan untuk menulis sejarah fiksi selama Perang Revolusi misalnya, akan lebih banyak dibanding penelitian yang Anda perlukan untuk menulis novel remaja dewasa yang terinspirasi dari pengalaman Anda di sekolah. Tetap saja, novel apa pun yang Anda tulis, Anda perlu melakukan penelitian yang cukup untuk memastikan hal-hal yang ada di novel Anda akurat dan dapat dipercaya.
  • Manfaatkan keberadaan perpustakaan. Anda akan dapat menemukan banyak informasi yang Anda butuhkan di perpustakaan sekitar tempat tinggal Anda. Perpustakaan juga merupakan tempat yang baik untuk menulis.
  • Wawancarailah orang lain. Kalau Anda tidak yakin topik yang Anda tulis benar, carilah seseorang dengan pengetahuan tentang subjek tersebut dan ajukan banyak pertanyaan kepadanya.
  • Meneliti juga dapat memengaruhi cakupan dan isi novel Anda. Semakin banyak membaca tentang periode waktu atau topik yang Anda tulis, Anda mungkin akan menemukan detail-detail baru yang benar-benar menarik –yang mengubah arah keseluruhan novel Anda.
4. Tulis draf pertama Anda. Ketika Anda merasa siap, duduklah dan mulai menulis draf pertama novelmu. Jangan khawatir dengan bahasa yang sempurna – tidak ada yang membaca draf ini kecuali diri Anda. Menulislah tanpa menghakimi diri sendiri. Draf pertama novel "tidak" selalu harus spektakular – tetapi harus diselesaikan. Jangan menahan diri. Bagian tersulit pada novel Anda mungkin akan menjadi bagian paling menarik di draf selanjutnya.
  • Buatlah komitmen dan menulislah setiap hari – atau sesering mungkin. Anda perlu memahami apa yang Anda lakukan. Banyak penulis hebat tidak dikenal karena laci-laci mereka penuh dengan novel-novel yang tidak selesai.
  • Buatlah tujuan kecil – menyelesaikan satu bab, beberapa halaman, atau beberapa kata setiap beberapa hari sekali – untuk membuat diri Anda termotivasi.
  • Anda juga bisa membuat tujuan jangka panjang – targetkan Anda berniat untuk menyelesaikan draf pertama novel dalam waktu setahun, atau bahkan enam bulan. Pilih "tanggal penyelesaian" dan jalani.
Baca Juga :
7 Tips Menulis Novel


Sumber :
https://id.wikihow.com/Menulis-Novel

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda